By :

Admin

Lojai.com Synergy with Bank BII (no MayBank)

  • Saturday, Jun 30, 2018
  • by admin, 1198 Views

【本报雅加达盾】管理lojai.com购物网的Agnaprosperindo Abadi有限公司,瞄准目前印尼650万个信用卡持有人为主要市场,并在五年内争取到900万个成员作为指标。

Agnasprosperindo Abadi 有限公司首席执行官Agus Tjandra称其购物网络已与14家国内银行与外国银行以及比其他购物网络合作,提供最完整的付款选项。

本周六, 他在雅加达对记者说:“迄今为止,我们是印尼电子商务的首个使用3D安全代号,作为保护机制与交易安全的零售商。”

他称达650万个信用卡持有人是很有潜力的市场基础。尤其是他们大部分是习惯于网上购物的网络用户。

“我们的商业基础与一些家银行合作,利用产品目录开始销售。通过Lojai.com发展网上商业是,除了宽阔的市场成员之外,以信用卡持有人的主要指标的扩展策略。”

阿古斯称迄今成员已扩散在一些地区,但是主要市场仍然是在爪哇的大成市,尤其是雅加达。以后,其公司努力扩大市场到爪哇岛以外,尤其是印度尼西亚东边区域。

“在五年内,我们也将开发在外国市场,尤其是东盟市场国家,包括文莱、越南、泰国与新加坡。”

电子交易观察家Purjono Agus Suhendro称预测2015年印尼电子商业的市场价值比2010年同期3490万美元,增加到1亿8080万美元,

“2010年到2015年网络用户从3960万个大幅增加到1亿4500万个来说,印尼电子市场成为外国投资者窃视的目标。他们甚至收购我国一些网上购物的网络。”

Source : http://www.shangbaoindonesia.com/indonesia-finance/650万个信用卡持有人为其中对象-lojai购物网争取成员900.html

Read More

BPT IoT Dorong Pemerintah dan Industri Transformasi Proses Pelayanan

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 775 Views

Blue Power Technology (BPT), penyedia solusi infrastruktur TI yang juga anak usaha Computrade Technology International (CTI Group), kembali menggelar BPT Industry Solution. Seminar yang menyajikan informasi solusi TI inovatif guna menjawab tantangan industri terkait bisnis dan teknologi, di Ritz Carlton Hotel Mega Kuningan. BPT Industry Solution mengangkat tema “Empowering City and Business Revolution in Smart Way” dengan mempertemukan para stake holders di bidang TI, termasuk pemerintah dan pelaku bisnis dari BUMN, e-commerce dan lintas industri untuk mendiskusikan solusi smart city dan e-commerce demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dan kemajuan bisnis. Acara yang mengusung konsep paperless ini dihadiri oleh Country Manager IBM Indonesia Gunawan Susanto, Senior Vice President dan Chief Operation Officer Markplus Inc. Jacky Mussry serta Wakil Ketua Umum Indonesia E-commerce Association (IdEA) dan CEO Lojai.com Agus Tjandra. Presiden Direktur BPT Lugas m Satrio menyatakan kehadiran Internet-of-Things (IoT) mendorong pemerintah dan industri melakukan transformasi dari layanan konvensional menjadi layanan berbasis internet. Model bisnis saat ini mengutamakan kecepatan dan kemudahan layanan yang melahirkan e-commerce. Begitu pula program pemerintah dengan mulai dikembangkannya ide smart city melalui integrated IT solution. Melalui BPT Industry Solution ini, kami ingin mengedukasi para stake holders mengenai manfaat TI dalam mempercepat proses pembangunan kota dengan pelayanan yang lebih efisien dan efektif serta memajukan sektor e-commerce di tanah air. “Tentunya mewujudkan smart city harus diikuti dengan smart people dan smart business. Menjawab hal ini, BPT hadir dengan solusi digital marketing campaign, e-commerce, electronic document transfer and distribution, Internet of Computers (IoC) smart things, dan document management," tutur dia, Selasa (19/5) Potensi pengembangan smart city dan e-commerce ini didukung dengan hasil riset dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) yang mengatakan pengguna internet di Indonesia tumbuh 16,2 juta menjadi 88,1 juta di tahun 2014 atau dengan kata lain memiliki penetrasi 34,9 persen. Presiden IBM Indonesia, Gunawan Susanto menyatakan sebagai perusahaan Teknologi Informatika terdepan dan kaya pengalaman, IBM terus berinovasi memperluas bisnisnya sejalan dengan perkembangan ekonomi dan kebutuhan TI di Indonesia. Salah satu teknologi terdepan yang kami miliki adalah IBM Intelligent Operation Center (IOC) yang merupakan teknologi yang mengembangkan Smarter City di beberapa negara dunia antara lain Rio de Jeneiro - Brazil dan City of Davao - Filipina. "Saat ini kami juga membantu kota Bandung menjadi Smarter City pertama di Indonesia dengan menggunakan teknologi IBM IOC yang diterapkan di Bandung Command Center dan berharap banyak kota lain yang mengikuti Bandung di Indonesia" ungkap Gunaan Lembaga riset Gartner memprediksi sebanyak 1,1 miliar perangkat akan terkoneksi dalam platform smart city sepanjang 2015, di mana angka ini akan melonjak menjadi 9,7 miliar di tahun 2020.  Pembangunan smart home dan smart commercial buildings akan mewakili 45 persen dari total connected things di tahun 2015. Dengan peluang investasi dan peningkatan layanan provider, Gartner memprediksi persentase akan meningkat menjadi 81 persen pada tahun 2020. Peluang bisnis e-commerce juga tak kalah menggairahkan. Brand & Marketing Institute (BMI) Research memprediksi nilai transaksi online di Indonesia akan meningkat signifikan dari Rp21 triliun di 2014 menjadi Rp50 triliun.  Riset tersebut mencatat jumlah layanan belanja online sebanyak 24 persen dari total pengguna internet, sementara nilai rata-rata pengeluaran belanja online orang Indonesia dalam setahun mencapai Rp 825 ribu per orang. source : https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/15/05/20/nomiwm-bpt-iot-dorong-pemerintah-dan-industri-transformasi-proses-pelayanan

Read More

SoftBank to Invest $100m in Tokopedia

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 815 Views

Jakarta. Japanese telecommunications and Internet provider SoftBank is leading a $100 million investment in Tokopedia, an Indonesian marketplace firm, in an effort to tap the Southeast Asian country’s burgeoning e-commerce industry, according to an official statement. The investment round — which will be under SoftBank’s newly formed Softbank Internet and Media Inc. (SIMI), and joined by Sequoia Capital and existing shareholder SB Pan Asia Fund — will pave the way for SIMI and Sequoia Capital’s representatives to join the Indonesian firm’s board of directors.

Nikesh Arora, vice chairman of SoftBank and chief executive of SIMI said there is great potential for online marketplaces in Indonesia. “In the Asia region, the growth potential for online marketplaces particularly stands out in Indonesia,” Arora said. “Tokopedia has seen remarkable growth with their innovative business model. Leveraging synergies with our network of Internet businesses, we are confident we can help Tokopedia’s success in the Indonesian market.” Japanese companies are turning their investment to Indonesia, with over $2 billion worth of mergers and acquisitions in the country last year or over 17 percent of Japan total investment in Southeast Asia. William Tanuwijaya, chief executive of Tokopedia, said the investment would help Tokopedia to improve human resources, upgrade technology and enhance the design of its services. Tokopedia is competing with Berniaga, OLX, BukaLapak and Kaskus as the top marketplace platform in Indonesia. The total volume of e-commerce transactions in Indonesia in 2013 was $5 billion despite the fact that Indonesia has one of the slowest Internet speeds in the world. Additionally, Indonesia has one of the lowest rates of Internet penetration of any country in the world. Agus Tjandra, the deputy chairman of the Indonesia E-Commerce Association, or idEA, expected the transaction volume  of online marketplaces to reach $25 billion by 2016. source : http://jakartaglobe.id/business/softbank-invest-100m-tokopedia/

Read More

Indonesia, pasar e-commerce menjanjikan dengan banyak kendala

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 639 Views

Bisnis online yang dilakukan pelaku e-commerce sering disebut sebagai salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Namun, hal itu tidak membuat perjalanan industri e-commerce Indonesia berjalan mulus. Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA) mengakui perkembangan bisnis e-commerce sendiri bukan tanpa halangan. Salah satu hal yang dapat menghambat bisnis ini adalah kebijakan pemerintah yang masih menitikberatkan beban pajak kepada pelaku bisnis e-commerce. "Jangan diberatkan pajak, semisal pajak penjualan, dikasih (pajak) setelah bangun (bisnisnya) belum berapa tahun berdiri bisnisnya," ujar Wakil Ketua idEA, Agus Tjandra ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Rabu (10/8). Kendala lainnya adalah adanya proteksi dari pemerintah untuk memberikan izin mendirikan bisnis e-commerce itu sendiri. "Adanya proteksi misalnya dipermudah izinnya, izinnya diperjelas, jangan diatur terlalu rumit biarkan dibebaskan, yang basic saja," ungkapnya. Padahal, kata Agus, di tengah perlambatan ekonomi dalam negeri, bisnis model ini bisa dikatakan 'tahan banting'. Bahkan, bisnis model tersebut saat ini dalam kondisi stabil dan cenderung mengalami peningkatan. "Pasar ini menjanjikan, orang-orang fokus bisnis e-commerce di Indonesia karena penetrasinya masih kecil namun value sangat besar, tahun 2013 itu masih (penetrasi) sebesar 0,1 persen. Sehingga, ini berpotensi besar di tengah himpitan ekonomi," ucap Agus. Seperti diketahui, sejak tahun 2015, e-commerce telah mendapat perhatian pemerintah. Misalnya, dalam lawatan ke Amerika Serika pada akhir Oktober 2015, Presiden Jokowi bertemu lima perusahaan modal ventura besar. Perusahaan investasi tersebut siap menanamkan modal kepada beberapa perusahaan teknologi informasi Indonesia. Salah satunya adalah Sir Michael Moritz, pemilik Sequoia Capital, dan Queen of The Net Mary Meeker. Sequoia dikenal memiliki banyak portofolio investasi, seperti Apple, Google, YouTube, dan WhatsApp. Untuk mendorong tumbuhan perdagangan secara elektronik, pemerintah memang membuka pintu bagi investasi asing ke bisnis e-commrce berskala besar. Sebelumnya, bidang usaha ini tertutup 100 persen bagi investor asing. Hal ini dimungkinkan melalui revisi Daftar Negatif Investasi (DNI). [sau] source : https://www.merdeka.com/uang/indonesia-pasar-e-commerce-menjanjikan-dengan-banyak-kendala.html

Read More

Bisnis Online Bisa Topang Ekonomi Saat Krisis

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 772 Views

Kinerja ekonomi pada triwulan I-2015, yang mengalami perlambatan diperkirakan tidak akan memengaruhi bisnis e-commerce. Bahkan, bisnis model tersebut. saat ini dalam kondisi stabil dan cenderung mengalami peningkatan.

Wakil Ketua Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA), Agus Tjandra, mengungkapkan alasannya, industri toko online merupakan bisnis yang paling efisien dan murah saat ini. Sebab, tidak memerlukan biaya operasional yang besar seperti, sewa gedung, dan fasilitas perkantoran lainnya.
Pengurangan biaya operasional yang signifikan tersebut dapat dialihfungsikan ke biaya promosi. Dan, harga jual produk bisa lebih terjangkau, karena lebih hematnya biaya operasional yang dikeluarkan pelaku usaha.
CEO sekaligus Founder Lojai.com ini mengatakan, bisnis ini juga telah terbukti tahan krisis. Bahkan, ketika krisis ekonomi 2008 lalu, industri e-commerce justru menopang perekonomian di Amerika Serikat dan China yang pada saat itu sedang terhempas badai krisis.
"Diharapkan, hal itu juga bisa terjadi di Indonesia, saat ekonomi melambat," ujar Agus dalam siaran pers yang diterima VIVA.co.id, Senin 25 Mei 2015.
source : https://www.viva.co.id/berita/bisnis/630173-bisnis-online-bisa-topang-ekonomi-saat-krisis

Read More

Ini bocoran 4 sektor bisnis online menjanjikan di Indonesia

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 740 Views

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasar e-commerce sangat menjanjikan. Bisnis online setiap tahunnya terus mengalami peningkatan, baik dari jumlah pedagang maupun transaksi. Wakil Ketua Asosiasi e-commerce Indonesia (idEA), Agus Tjandra menargetkan, transaksi bisnis online mencapai USD 30 miliar di akhir 2016. Menurutnya, ada empat jenis perdagangan online yang bisnisnya sangat menjanjikan di Indonesia. "Sektor paling banyak menjanjikan fesyen, gadget dan elektronik, kosmetik dan kecantikan serta furniture," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (9/8). Menurutnya, fesyen online di Indonesia sangat berkontribusi dalam perkembangan ekosistem belanja online. Setidaknya, pada 2015 lalu pangsa pasar sektor fesyen mencapai 99 persen dengan nilai transaksi USD 2 miliar. "Tahun ini nilai transaksi di sektor fesyen diperkirakan USD 2,7 miliar dan tahun 2017 mencapai USD 4 miliar," jelas Agus. Kedua, bisnis e-commerce yang juga menjanjikan adalah sektor gadget dan elektonik, dengan nilai transaksi pada tahun 2015 sebesar USD 1,3 miliar. Diperkirakan pada tahun ini mencapai USD 1,5 miliar dan tahun 2017 sebesar USD 1,9 miliar. Ketiga, sektor alat kecantikan atau kosmetik. Pada tahun lalu nilai transaksi sebesar USD 570 juta, tahun ini diperkirakan mencapai USD 676 juta dan tahun depan menyentuh angka USD 804 miliar. Terakhir, sektor furniture yang tercatat nilai transaksinya mencapai USD 972 miliar di tahun 2015, diperkirakan tahun ini melonjak USD 1,4 miliar dan tahun 2017 mencapai USD 2 miliar. [idr]   source : https://www.merdeka.com/uang/ini-bocoran-4-sektor-bisnis-online-menjanjikan-di-indonesia.html

Read More

MasterCard dan idEA meluncurkan Pesta Belanja Online di 14 merchant e-commerce Indonesia

  • Friday, Jun 29, 2018
  • by admin, 999 Views

Belanja melalui online kini sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan di dalam negeri, terutama di kota besar seperti Jakarta. Selain mudah memilih apa saja barang yang tersedia tanpa perlu repot menghadapi macet, pembeli juga dapat merasakan mudahnya pembayaran dengan beberapa pilihan, termasuk menggunakan kartu kredit. Pilihan membayar dengan kartu kredit memang sangat menguntungkan dibanding dengan proses pembayaran lainnya. Salah satu keuntungannya adalah mendapatkan diskon lebih besar di merchant yang mendukung pembayaran melalui kartu kredit mitra. Seperti yang ditawarkan idEA (Asosiasi E-commerce Indonesia) mulai bulan Agustus ini. Bekerja sama dengan MasterCard dan 14 e-commerce di Indonesia, idEA mengadakan Pesta Belanja Online yang akan berlangsung mulai bulan Agustus 2014 hingga Januari 2015 dengan menyediakan berbagai penawaran menarik bagi para pengguna kartu kredit MasterCard.

Pesta Belanja Online

(kiri-kanan) Irni Palar, Country Manager MasterCard Indonesia, Johanes Chang, Country Head Indonesia, Living Social dan Agus Tjandra, Wakil Ketua, idEA berbicara di sela-sela acara peluncuran Pesta Belanja Online di Senayan Jakarta

14 merchant penyedia online shopping yang bergabung adalah Bhinneka.comSaqina.comLazada.co.idFloweradvisor.co.idLojai.comLivingsocial.co.idPerkakasku.comTiket.comZalora.co.idSukamart.comElectronic-city.comHappyholiday.travelGroupon.co.id, dan Multipro.co.id. Program yang ditawarkan beranekaragam setiap bulannya sesuai dengan kategori merchant yang berpartisipasi, contohnya diskon hingga 80 persen atau voucher belanja senilai hingga Rp 200.000 untuk pembelanjaan selama periode promosi.

Ajak konsumen Indonesia menggunakan kartu kredit

E-commerce di Indonesia telah menjadi salah satu industri dengan perkembangan yang cukup pesat. Meskipun demikian, perkembangan tersebut tidak diikuti dengan pertumbuhan sistem pembayaran transaksi elektronik. Menurut MasterCard Online Shopping Behavior Study, sistem konvensional seperti uang tunai masih mendominasi sistem pembayaran online shopping di Indonesia dengan angka 37,9 persen diikuti dengan transfer tunai antar bank dengan angka 27,5 persen.

MasterCard Logo

Sementara itu menurut survei MasterCard yang juga dilaksanakan di 14 negara Asia Pasifik, metode pembayaran yang nyaman (92,6 persen), kecepatan transaksi (92,2 persen), dan fasilitas pembayaran yang aman (92 persen) menjadi tiga faktor utama yang menentukan keputusan beli saat melakukan belanja online. Karenanya penggunaan sistem pembayaran konvensional tentu tidak akan menyediakan metode yang nyaman, cepat, dan aman. Country Manager MasterCard Indonesia Irni Palar menuturkan:
Peluncuran program Pesta Belanja Online ini juga menjadi salah satu komitmen MasterCard untuk mengembangkan bisnis e-commerce di tanah air. Dengan dukungan infrastruktur jaringan yang kuat serta kemitraan dengan bank-bank di tanah air, MasterCard selalu berusaha memberikan solusi pembayaran elektronik yang cepat, aman, dan nyaman hingga keefektifan dan efisiensi yang ditawarkan online shopping dapat dirasakan konsumen Indonesia serta berkontribusi terhadap program Bank Indonesia; Less cash society.
Menariknya, menurut MasterCard Online Shopping Behavior Study, 83,9 persen masyarakat Indonesia memilih online shopping karena adanya penawaran yang menarik. Termasuk dalam bentuk penawaran berupa diskon, undian berhadiah, atau adanya pembebasan ongkos kirim dari pihak penjual. Pertumbuhan kepercayaan orang terhadap online shopping juga didukung dengan faktor eksternal dimana opportunity cost untuk mengganti tenaga dan waktu yang hilang untuk keliling toko atau adanya bahan bakar yang terbuang saat macet-macetan di jalan cenderung cukup tinggi dibandingkan dengan sumber daya yang dibutuhkan dikala pembeli berbelanja secara online.
Baca juga: Apa saja yang membuat masyarakat Indonesia mau (dan tidak mau) berbelanja online
Menurut Daniel Tumiwa, selaku Ketua Umum idEA, “Kegiatan promosi seperti ini tentunya berdampak positif bagi industri karena berpotensi meningkatkan volume transaksi dari _existing customer_ maupun menjangkau pembeli baru lainnya. Kegiatan ini juga penting untuk semakin membiasakan konsumen Indonesia dengan metode pembayaran yang nyaman di luar transfer bank. Menurut riset kami beberapa waktu lalu, convenience menjadi salah satu faktor penting dalam berbelanja online”. “Program ini merupakan dukungan kepada pelaku usaha ecommerce dalam mengedukasi pelanggan dan calon pelanggan di Indonesia akan kemudahan, kenyamanan, dan keamanan berbelanja online dengan menggunakan metode pembayaran online,” sambung Johanes Chang, Country Head, Living Social Indonesia yang juga merupakan salah satu anggota idEA. “Sebagai pelaku usaha ecommerce, kami tentunya juga terbantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan apabila pembayarannya dilakukan secara online; yang di antaranya adalah konfirmasi pembelian dan pengiriman produk yang lebih cepat,” tambahnya. Kedepannya masih banyak program lainnya yang akan diluncurkan oleh idEA dan MasterCard sebagai wujud komitmen bersama untuk menjadikan e-commerce Indonesia sebagai pendukung percepatan laju pertumbuhan ekonomi di negara ini. Sebagai tambahan, idEA yang dibentuk pada Mei 2012 merupakan wadah bagi para pemain industri e-commerce negeri ini untuk berinteraksi dengan sesama pemain dan juga pemerintah. Saat ini anggota asosiasi mencakup 45 pemain dari kategori online retail, marketplacedaily deal, iklan baris, pembanding harga, travel, sistem pembayaran, logistik, dan beberapa partner strategis terkait. Mereka juga memiliki misi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara berbasis ekonomi digital melalui kemitraan dengan para partner di tanah air yang dapat turut mewujudkan pertumbuhan e-commerce Indonesia, disamping terus mengadakan program edukasi dan sosialisasi mengenai industri ini. (Diedit oleh Lina Noviandari)   source : https://id.techinasia.com/mastercard-dan-idea-luncurkan-pesta-belanja-online-di-14-merchant-online-shopping

Read More